Kegiatan Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) dan Temu Karya Relawan ini berlangsung selama 4 hari (26-29/09/19) di Gunung Kidul dengan susana meriah. Merupakan suatu ajang pertemuan anggota PMR sebagai pembinaan dan pengembangan relawan yang dikemas untuk melakukan evaluasi dan pembinaan yang telah dilaksanakan PMI, sekaligus merancang peran dan kegiatan relawan .Kegiatan ini diselenggarakan oleh PMI DIY terakhir kali pada tahun 2013 dan Temu Karya belum pernah diadakan. Setelah 5 tahun JUMBARA diselenggarakan dan belum pernah menyelenggarakan Temu Karya maka PMI DIY memandang perlu menyelenggarakan JUMBARA & Temu Karya (JUMTEK) di tahun 2019.
Dari peserta yang mengikuti kegiatan di Bumi Perkemahan Pusat Latihan Tempur Desa Paliyan, Kabupaten Bantul ini terdiri dari relawan PMI yang merupakan anggota PMR, KSR, TSR, DDS, Pengurus, Pegawai, Pimpinan Kontingen dan pendamping kontingen serta peninjau. Beberapa anggota dari KSR PMI Unit UMY juga ikut berpartisipasi meriahkan kegiatan JUMTEK ini.
Tema yang diangkat kegiatan ini cukup menarik yaitu Generasi Millennial, Responsif dan Profesional yang bermakna “Relawan palang merah yang berpegang pada perkembangan jaman era digital, sosial media yang memiliki sifat cepat tanggap, tergugah hati untuk selalu siap dalam situasi dan kondisi serta profesional dalam melakukan pelayanan masyarakat”.
Kegiatan di JUMTEK ini dibedakan dalam beberapa jenis yaitu dari jumpa temu , bakti karya sampai sahabat gembira yang merupakan puncak keseruan di JUMTEK. Yang didalamnya terdapat bakti sosial, karya di masyarakat, aksi donor darah, pengembangan kapasitas seperti simulasi tanggap bencana, kemudian adapun puncak dari kemeriahan di JUMTEK ini meliputi pentas seni budaya, permainan dan persahabatan, wahana kepalangmerahan, pameran dan bazar kewirausahaan, workshop creative and fun parede budaya.
Harapannya diadakan kegiatan seperti ini adalah dapat membantu mengidentifikasi kecenderungan dan pola yang terjadi, mengadaptasi strategi dan mengarahkan pengambilan keputusan khususnya terkait pembinaan dan pengembangan relawan di masa mendatang. Selain diharapkan juga dapat meningkatkan pola pembinaan PMI DIY ke lima kota/kabupaten agar lebih terencana dan sistematis untuk kedepannya. (Rizka Asri Sakinah/Ekonomi Syariah/2018)