BANTUL – Curah hujan yang sangat tinggi, telah melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (17/03/2019). Hujan yang diperkirakan terjadi minggu pukul 06.00 WIB hingga malam hari telah mengakibatkan beberapa daerah di Yogyakarta dilanda kebanjiran, khususnya Kabupaten Bantul. Hujan deras disertai angin kencang berdampak pada terjadinya pemadaman listrik pada pukul 15.00 WIB.
Selain itu terdapat 6 pohon tumbang di desa Bangunjiwo, Sendangsuri, Srihardono, Seloharjo, Gilangjarjo, dan Triwidadi Bantul. Terdapat juga 4 lokasi longsor meliputi desa Pleret, Seloharjo, Trimulyo, dan Selopamioro. Sehingga mengakibatkan 5 unit rumah rusak, jaringan listrik terputus dan menghambat akses jalan. Mulai pukul 17.15 WIB, banjir mulai terjadi di beberapa titik di kabupaten Bantul.
Akibat kejadian ini beberapa warga melakukan evakuasi mandiri. Semua jalan tertutup oleh aliran air yang meluap dari sungai, sawah dan sumur. Pemukiman yang tergenang air diantaranya:
- Desa Bulus kulon, sumberagung
- Desa Jagan, bangun jiwo
- Desa Siluk, selopanmoro
- Desa Kajorkulon, selipamior
- Desa Sumpok, sriharjo
- Desa Banyu sumurup, gigirejo
- Desa Jetis rt 3. Sumber agung
- Desa Mojolegi, karang tengah
- Desa Imogori dan sekitarnya
Dalam kejadian ini, anggota pramuka Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut terjun ke lokasi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. Anggota yang berangkat diantaranya kak Wisda Yaningtyas, kak Mufti Habibollah, kak Sukmawati Dewi, kak Naufalya Halimah, kak Titin Resiana, kak Sabiul Wahyudi dan kak Ulfa Pinky Novitasari. Titik kumpul berada di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka bantul. Disana pramuka UMY didampingi oleh staff Dewan Kerja Cabang (DKC) Bantul ditugaskan assesment korban bencana.
“Bencana yang paling parah ada di desa imogiri dan bantul selatan”, ungkap Aditya salah satu anggota DKC Bantul. Mulai dari jalan parangtritis km 22 Bantul, Kretek akses jalan terhambat oleh genangan air dan tidak bisa di lalui kendaraan. “Di daerah imogiri pada pukul 09.00 WIB air sudah naik setinggi satu meter. Seluruh masyarakat di ungsikan di tempat yang aman”, ungkap penduduk sekitar.
Laporan terakhir yang disampaikan oleh anggota Pramuka UMY yang bertugas disana, lokasi pada saat ini hari selasa (19/03/2019) hanya tersisa lumpur. Beberapa relawan dari Pramuka Peduli sudah meninggalkan posko bencana. (TRA/AH)